Senin, 07 September 2015

Sejarah Jawa Barat

Nah loh?! Udah beberapa postingan yang kita post tentang Jawa Barat, dan ternyata satu hal yang penting malah belum kita post! Apa coba? Nah iya! SEJARAHNYA! Masa dari tadi kita udah bahas ini itu tentang provinsi beribu kotakan Bandung ini, tapi belum bahas sejarahnya?

Yaudah deh daripada kelamaan, mending kita langsung caw bahas sejarahnya Jawa Barat. Check this out!!!

Sejarah Jawa Barat

Temuan arkeologi di Anyer membuktikan adanya budaya logam perunggu dan besi sejak sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman buni bisa ditemukan merentang dari Anyer-Cirebon. Pada abad ke-5 jawa barat merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Di jawa barat banyak prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (aksara yang digunakan pada masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.

Setelah kerajaan Tarumanagara runtuh, Kerjaan Sunda meneruskan kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon-Kali Serayu. Salah satu prasasti peninggalan dari zaman Kerajaan Sunda yaitu prasasti Kebon Kopi II pada tahun 932. Kerajaan Sunda beribukota di Bogor.

Pada abad ke-16, Kesultanan Demak muncul sebagai saingan ekonomi dan politik Kerajaan Sunda. Kota cirebon (Pelabuhan Cerbon) memisahkan diri dari Kerajaan Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Kemudian, pelabuhan ini menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten jatuh ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian menjadi Kesultanan Banten.

Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja (Raja sunda saat itu) meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan pihak Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa (Jakarta) kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak.

Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkasa, dibuatlah perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang ditandai dengan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrĂ£o di tepi Ci Liwung.

Meskipun perjanjian dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.

Dari tahun 1567 sampai 1579 pimpinan Raja Mulya (Prabu Surya Kencana) Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran (Bogor), dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (bagian tenggara) jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.

Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas satuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda (Bahasa ibu).

1 Januari 1926 merupakan awal adanya pemerintahan di Jawa Barat pada masa kolonial Belanda. Yang pertama kali memperjuangkan pembentukan sistem pemerintahan Jawa Barat ke pemerintah Kolonial Belanda adalah para tokoh perjuangan yang ada seperti Oto Iskandar di Nata, Husni Thamrin, Tjokroaminoto dan tokoh lainnya. Usulan itu diterima pemerintah kolonial Belanda, ada sekitar 45 orang pribumi, 20 diantaranya tokoh Sunda yang terlibat dalam pemerintahan provinsi Jawa Barat kala itu.
Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari RI.

Pada 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar (KMB): Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Dalam kesepakatan ini dihadiri juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.
Pada tahun 1950 Jawa barat kembali bergabung dengan RI.

Peristiwa penting di Tatar Pasundan  

Pada tahun 1579 Kerajaan Pakuan Pajajaran menyatukan seluruh keturunan trah Parahyangan dari Kerajaan Sunda dan Galuh. Para mahapatih yang menjadi Kandaga Lante mempercayakan transformasi kekuasaan kepada sesama keturunan Siliwangi yaitu Ratu Pucuk Umun, dan Raja Sumedang Larang yaitu anaknya bernama Prabu Geusan Ulun.
Pada tahun 1620 Pangeran Suriadiwangsa (anak tiri Prabu Geusan Ulun dari Ratu Harisbaya) yang dinikahinya ketika ia mengandung Suriadiwangsa dari Panembahan Ratu dengan talak berupa penyerahan Sindangkasih (sebagian wilayah Majalengka) akhirnya menyerahkan Kerajaan Sumedang Larang kepada Sultan Agung Mataram hingga kerajaan pewaris terakhir Siliwangi ini pun menjadi wilayah bawahan. Pangeran Aria Suriadiwangsa alias Kusumadinata IV alias Rangga Gempol I diangkat sebagai Bupati Wadana Prayangan.

Pada tahun 1815 nama Priangan resmi menjadi nama keresidenan,sewaktu Pulau Jawa dikuasai oleh Pemerintahan Interregnum Inggris dibawah pimpinan Thomas Stamford Raffles (1811 – 1816). Pada periode ini Keresidenan Priangan terbagi 5 kabupaten: Cianjur, Bandung, Sumedang, Sukapura, dan Parakanmuncang.

Pada tahun 1825 penjajah Belanda mengakui kedaulatan Tatar Pasundan, meliputi wilayah : mulai dari Sungai Cipamali, Brebes, Jawa Tengah, Cirebon, Priangan (Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Garut), Betawi (Jakarta), hingga Banten, yang sekarang telah menjadi provinsi sendiri.

Pada tanggal 1 Januari 1926 awal adanya sistem pemerintahan di Jawa Barat pada masa kolonial Belanda. Yang pertama kali memperjuangkan pembentukan sistem pemerintahan di Jawa Barat ke pemerintah Kolonial Belanda adalah para tokoh perjuangan yang ada seperti Oto Iskandar di Nata, Husni Thamrin, Tjokroaminoto dan tokoh lainnya. Usulan itu diterima pemerintah kolonial Belanda, ada sekitar 45 orang pribumi,dan 20 diantaranya tokoh Sunda yang terlibat dalam pemerintahan provinsi Jawa Barat pada saat itu. Penyebutan Tatar Sunda dirubah menjadi Province West Java oleh Belanda, dan mendapat usulan dari Paguyuban Pasundan agar diganti menjadi Provinsi Pasundan sehingga ketetapan tentang pembentukan provinsi ini berbunyi: “…West Java, in inheemsche talen aan te duiden als Pasoendan, ….” (Jawa Barat, dalam bahasa pribumi [bahasa Sunda] menunjuk sebagai Pasundan,....). Pada dasarnya, dari paska kemerdekaan sampai reformasi nama Provinsi Pasundan tidak diakui oleh pemerintahan republik.

Pada tanggal 24 April 1948 - 24 Maret 1950. Wilayah Jawa Barat pernah menjadi bagian Negara Pasundan, zaman negara bagian Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dibuat Belanda untuk memecah konsentrasi persatuan para Bumiputera/i. Negara Pasundan versi Wiranatakusumah mempertahankan wilayah Pasundan dengan kaum pro-Republiken dari Negara Pasundan versi Soeria Kartalegawa. Saat itu, negara Pasundan adalah wilayah yang kuat, tidak ekspansif dan terbuka terhadap budaya lain. 24 Maret 1950 kembali bergabung dengan Sukarno dan Kaum Republiken memperkuat Indonesia.

Pada tanggal 29 Oktober 2009 sejumlah tokoh dan sesepuh Jawa Barat dijadwalkan berkumpul di Wisma Karya, Kabupaten Subang, pada Kamis (29/10/2009), guna menggelar Deklarasi Provinsi Pasundan untuk menggantikan sebutan Jawa Barat. Dengan tema Panceg Dina Galur Ngajaga Sarakan, mereka yang diundang adalah Dede Yusuf, Iwan Sulandjana, Dadang Garnida, Solihin G.P., Acil Bimbo, Masyarakat Badui, Nagara Banceuy, Ki Sunda Sabudeur Subang, rancakalong, Cigugur Kuningan, Panghayat Kapercayaan Cibedug Lembang, Pinisepuh Bandung, Pimpinan Pesantren di Jabar, dan lainnya. Di tahun yang sama, ratusan warga etnis Sunda yang menamakan diri Pangauban Ki Sunda Jawa Barat, mengumumkan Provinsi Pasundan sebagai pengganti Provinsi Jawa Barat.

Pada tanggal 30 Agustus 2013 wacana pergantian nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan harus mengacu pada sejarah Tatar Sunda, sebutan lain provinsi tersebut, di samping kajian dan analisa para tokoh. Tokoh Sunda Tjetje Hidayat Padmadinata dan Guru Besar Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Didi Turmudzi,menyatakan tidak mempermasalahkan jika ada usulan pergantian nama Provinsi Jawa Barat dan warga ke-Sundaan sudah berdiri lebih dari 100 tahun, dan untuk wacana pergantin nama Provinsi Jabar, tidak perlu dibahas terlalu cepat.

Pada tanggal 5 Agustus 2015 Tim Pengkaji Perubahan Nama Jawa Barat seperti Adjie Esa Putra, Asep Saeful, Rully Indrawan, Dani Wisnu, Hendy, Dyna Ahmad, dan Memet Hamdan menemui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi. Mereka ingin menyampaikan alasan untuk mengubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan (Tatar Sunda) karena nama Jawa Barat tidak tepat lagi digunakan.

Sosial Budaya Jawa Barat


Nah di postingan kali ini, kita bakal berbagi ilmu mengenai sosial budaya yang ada di Jawa Barat. Dibawah ini kita akan ngasih tau ke kalian semua apa aja sih makanan khas Jawa Barat? Apa aja sih lagu daerah asal Jawa Barat? Apa aja tarian khas Jawa Barat? dan tempt apa aja yang bisa dijadiin rekomendasi liburan di Jawa Barat?


So, check this out!



Masyarakat Jawa Barat di kenal sebagai masyarakat yang agamis , dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, serta memiliki prilaku sosial yang berfalsafah pada silih asih, silih asah, silih asuh, yang secara harfiah berarti saling mengasihi, saling memberi pengetahuan dan saling mengasuh diantara warga masyarakat. Saya sangat terkesan dengan tatanan kehidupan Jawa Barat yang lebih mengedepankan keharmonisan seperti yang tergambar pada pepatah “Herang Caina Beunang Laukna” yang berarti menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru atau prinsip saling menguntungkan.

Masyarakat Jawa Barat memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan yang terekspresikan pada pepatah “Ulah Unggut Kalinduan, Ulah gedag Kaanginan” yang berarti konsisten dan konsekuen terhadap kebenaran serta menyerasikan antara hati nurani dan rasionalitas, seperti terkandung dalam pepatah “Sing Katepi ku Ati Sing Kahontal ku Akal”, yang berarti sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan pikiran secara seksama. Kurang lebih seperti itulah pepatah yang dapat saya gambarkan. Sumber daya manusia di Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan di predikatkan sebagai provinsi yang mempunyai proporsi penduduk dengan tingkat pendidikan, jumlah lulusan strata 1, strata 2 dan strata 3, terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain. Dan seharusnya kita sebagai penduduk Jawa Barat senang dengan hal ini.


Makanan Khas Jawa Barat

SEGA LENGKO
Sega lengko (nasi lengko dalam bahasa Indonesia) adalah makanan khas masyarakat pantai utara (Bandung, Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal dan sekitarnya). Makanan khas yang sederhana ini sarat akanprotein dan serat serta rendah kalori karena bahan-bahan yang digunakan adalah 100% non-hewani. Bahan-bahannya antara lain: nasi putih (panas-panas lebih baik), tempe goreng, tahu goreng, mentimun (mentah segar, dicacah), tauge (direbus), daun kucai (dipotong kecil-kecil), bawang goreng, bumbu kacang (seperti bumbu rujak, pedas atau tidak, tergantung selera), dan kecap manis. Dan, umumnya kecapmanis yang dipergunakan adalah kecap manis encer, bukan yang kental.

KAREDOK
Karedok adalah makanan khas daerah Jawa, tepatnya Jawa Barat. Masakan ini sangat unik karena semua sayuran dalam keadaan segar, tanpa melalui proses pemasakan sehingga kandungan gizi dan seratnya sangat padat.


LOTEK
Makanan Lotek ini hampir sama dengan pecel, yaitu jenis makanan dari beberapa sayuran yang sudah direbus kemudian disiram dengan menggunakan sambal dari bumbu-bumbu kacang. Yang menjadi keunikan dari maknan ini yaitu bahan untuk sambalnya di samping kacang seringkali juga ditambah pakai tempe dan dalam bumbunya ditambahkan  telari, gula merah, dan bawang putih.

BATAGOR
Batagor (akronim dari bakso tahu goreng) adalah makanan dari daerah Sunda[1] yang sudah menyebar hampir ke seluruh Indonesia. Makanan ini dibuat dari tahu yang berisi bakso dan dibungkus dengan tepung lalu digoreng, disajikan dengan sambal kacang.

Tarian Khas Jawa Barat

Tari Jaipong
Tari Jaipong sangat terkenal di jawa barat bahkan seluruh wilayah Indonesia bahkan diikutkan dalam festifal tarian mancanegara, tarian kebanggaan jawa barat ini merupakan tarian yang mengedepankan keindahan gerakan yang beragam bahkan sebagaian orang menyebut tari jaipong merupakan tarian erotis. Namun bila kita menyimak secara benar tari Jaipong merupakan tarian keindahan yang membuat orang banyak senang melihatnya.

Tari Topeng
Tari Topeng berasal dari Cirebon yang sering kita lihat di daerah jawa barat bahkan ditelevisi. Menurut sejarahnya tari topeng Menurut T. Tjetje Somantri (1951) daerah Jawa Barat antara lain Sumedang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya pada tahun 1930 didatangi oleh rombongan topeng berupa wayang wong dengan dalangnya bernama Koncer dan Wentar. Berdasarkan data historis inilah teori awal munculnya tari topeng ke Jawa Barat (Priangan) ditetapkan sebagai awal perkembangan Tari Topeng Priangan. Keistimewaan tari Topeng ini. Selama menari, penari menggunakan 3 buah topeng yang berwarna putih, biru dan merak secara bergantian. Topeng putih menggambarkan sifat lembut, topeng biru menggambarkan kelincahan, dan topeng merah menggambarkan sifat buruk dan pemarah. Sehingga karakteristik tarian yang disajikan dalam tari topeng ini berubah-ubah mengikuti topeng yang digunakan penari.

Tari Merak
Keindahan Burung Merak menjadi inspirasi bagi orang jawa barat untuk menciptakan tarian yang indah seperti burung merak, tarian merak biasanya berfungsi untuk acara penyambutan tamu kehormatan dan juga bisa dijadikan acara mengiringi kemanten menuju pernikahan dan ini dilakukan oleh adat sunda, Pakaian yang dipakai dibuat semirip burung merak dan kepala di beri mahkota sehingga penari bisa tampil sangat menawan.

Tari Wayang
Tari wayang dulu di ciptakan oleh Syekh Syarif Hidayatullah pada abad ke 16 tepatnya di daerah cirebon dan kemudian tersebar sampai seluruh jawab barat


Lagu Daerah Jawa Barat
1. Lagu Daerah Jawa Barat - Bajing Luncat (Cipt. Kosaman Djaya)
2. Lagu Daerah Jawa Barat - Bubuy bulan (Cipt. Benny Korda)
3. Lagu Daerah Jawa Barat - Cing Cangkeling  (Cipt NN)
4. Lagu Daerah Jawa Barat - Es Lilin (Cipt : NN)
5. Lagu Daerah Jawa Barat -Manuk Dadali (Cipt. Sambas Mangundikarta)
6. Lagu Daerah Jawa Barat - Neng Geulis (Cipt. Iar Winarsih)
7. Lagu Daerah Jawa Barat - Panon Hideung (Cipt Ismail Marzuki)


Tempat Pariwisata Jawa Barat

1. Pantai Pelabuhan Ratu
Terletak di pesisir selatan Jawa Barat, Pantai Pelabuhan Ratu populer dengan pantainya yang memiliki karakteristik ombak yang besar dan kuat, sangat cocok untuk berselancar. Di Pantai Pelabuhan Ratu terdapat fasilitas hotel, dari yang besar dan mewah hingga yang kecil dan murah. Sepanjang pantai anda dapat menemukan banyak restoran hidangan laut. Masyarakat setempat juga memiliki kepercayaanakan Ratu Kidul, sang penguasa laut selatan.

2. Curug Cikaso
Curug Cikaso adalah air terjun besar dan indah yang terletak di Sukabumi. Curug Cikaso memilki 3 air terjun yang saling berdampingan dengan ketinggian sekitar 80 meter dan lebar tebing sekitar 100 meter. Apabila matahari bersinar cerah, ada kemungkinan anda dapat melihat pelangi kecil di air terjun ini. Lokasi wisata air terjun Curug Cikaso berada dekat dengan Pantai Ujung Genteng.


3. Taman Wisata Mekarsari
Taman Wisata Mekarsari yang berlokasi di Bogor, adalah salah satu pusat pelestarian buah tropis terbesar di dunia dengan luas 264 hektar. Selain sebagai tempat penelitian dan budi daya bibit unggul, tempat ini juga merupakan tempat wisata di Jawa Barat yang cocok untuk segala usia. Selain memiliki koleksi tanaman yang sangat lengkap, Taman Wisata Mekarsari juga dapat menjadi sarana edukasi yang cocok bagi anak-anak, tempat piknik keluarga, wisata kebun buah, wisata kebun sayur, dan acara perusahaan.

4. Taman Bunga Nusantara
Taman Bunga Nusantara yang berjarak 2 jam dari DKI Jakarta adalah sebuah taman bunga seluas 23 hektar. Di sini, selain ribuan jenis bunga, terdapat pula fasilitas hiburan yang sangat cocok untuk keluarga seperti wahana alam imajinasi, teater mini, danau angsa, taman labirin, air mancur musikal, karpet bunga, taman mawar, dan lain-lain. Taman Bunga Nusantara juga memiliki tempat piknik untuk anda berpiknik bersama keluarga, dan menara pandang yang berfungsi untuk melihat keindahan taman secara keseluruhan.

5. Goa Buniayu
Goa Buniayu berlokasi di Sukabumi, sekitar 5 jam perjalanan dari DKI Jakarta. Kegiatan wisata petualangan goa memang belum terlalu populer, namun bagi mereka yang menyukai petualangan, goa ini sangatlah cocok. Di goa ini anda akan melihat stalakmit dan stalaktik yang indah, namun sebelumnya anda harus menuruni goa vertikal dan melewati kegelapan abadi. Di dalam goa ini juga terdapat hewan yang tidak dapat anda temui di permukaan bumi. Untuk menyelesaikan tantangan ini, anda diharuskan mempunyai kondisi badan yang fit dan beristirahat yang cukup karena menelusuri goa adalah kegiatan yang sangat melelahkan dan seru.

6. Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran yang terletak di sebelah tenggara Jawa Barat ini pernah dinobatkan sebagai pantai terbaik di Provinsi Jawa Barat. Keistimewaan pantai ini adalah anda dapat menikmati matahari terbit dan matahari terbenam di satu pantai, pasir putih yang halus, air yang jernih dan bersih, serta kelengkapan sarana wisata. Pantai Pangandaran sangatlah terkenal sehingga pada masa liburan akan dipadati dengan wisatawan dari berbagai daerah, hingga menyebabkan semua penginapan di Pantai Pangandaran penuh, bahkan tidak sedikit yang mendirikan tenda di pantai karena tidak mendapatkan penginapan.

7. Green Canyon
Dengan pepohonan yang rindang, tebing yang hijau, sungai yang jernih, dan goa yang dipenuhi stalakmit dan stalaktit yang indah, Green Canyon adalah tempat wisata di Jawa Barat bagian selatan yang paling populer. Anda dapat menikmati keindahan Green Canyon dengan berbagai cara, bisa dengan menggunakan perahu tempel, perahu kayuh, atau dengan badan anda. Untuk mencapai Green Canyon memang memakan waktu cukup lama, sekitar 9 jam perjalanan dari DKI Jakarta, namun anda tidak akan menyesal setelah menikmati keindahan Green Canyon yang luar biasa.

8. Arung Jeram Sungai Citarik
Sungai Citarik yang berlokasi di Sukabumi adalah salah satu tempat wisata di Jawa Barat yang paling populer karena Sungai Citarik sangat cocok untuk kegiatan arung jeram. Arung jeram Citarik adalah arung jeram yang paling terkenal bagi penduduk DKI Jakarta sejak lama. Sungai Citarik tidaklah dalam, namun memiliki banyak batu sehingga anda akan mendapatkan tantangan tersendiri untuk melewati batu-batu tersebut dan menaklukan Sungai Citarik. Arus air Sungai CItarik relatif tidak terlalu deras sehingga sangat cocok bagi siapapun, termasuk yang belum pernah bermain arung jeram sebelumnya. Sungai Citarik cenderung dipadati pecinta kegiatan luar ruangan pada saat akhir pekan.

9. Arung Jeram Sungai Cicatih
Sungai Cicatih adalah alternatif permainan arung jeram di Sukabumi yang cukup populer. Dengan arus airnya yang deras dan kedalaman sungai yang lumayan dalam, sungai ini memiliki tingkat kesulitan dan tantangan yang lebih tinggi dari Sungai Citarik namun tetap aman bagi siapapun, termasuk mereka yang tidak bisa berenang. Saya sendiri lebih menyukai arung jeram Cicatih dari pada arung jeram Citarik karena lebih seru dan menantang.

10. Pantai Ujung Genteng
Pantai Ujung Genteng yang terletak di Sukabumi berjarak sekitar 200 kilometer dari DKI Jakarta. Hal terunik dari Pantai Ujung Genteng adalah anda dapat menikmati matahari terbit, dan matahari terbenam sekaligus di satu lokasi. Pantai Ujung Genteng adalah lokasi yang cocok untuk berselancar karena karakteristik ombak pantai selatan yang besar dan kuat. Pantai ini juga disukai oleh penyu, banyak penyu yang datang ke pantai ini sehingga anda dapat melihat penyu di sini. Pada bulan Agustus, banyak penyu yang bertelur di pantai ini.


Mata Pencaharian Masyarakat Jawa Barat

Halo brother and sista,

Kali ini udah masuk ke postingan yang ke-2 dari blog minber. Tapi dipostingan yang kali ini beda dari postingan yang sebelumnya karenaaaa dipostingan kali ini minber akan memberikan sedikit informasi yang mungkin kalian-kalian belum tahu yaitu tentang “Mata Pencaharian Apa Sih Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Jawa Barat Di Dalam Perekonomiannya”.

Sebelumnya minber mau tau dulu nih diantara kalian ada yang tahu engga sih jumlah penduduk dari Jawa Barat itu sendiri ada berapa? Kalo engga ada yang tau minber bocorin aja deh yaaa. Jadi, Jawa Barat masuk kedalam peringkat ke-3 dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kalo di angkain ya sekitar 37.548.565 jiwa gitu deh.

  Di daerah Jawa barat itu sendiri juga banyak terdapat persawahan disepanjang daerah pantai Utara dan Timur laut plus pedalamannya. Sehingga hal tersebut dijadikan oleh sebagian besar masyarakat Jawa Barat sebagai mata pencahariannya yaitu bertani ataupun berladang yang di persentasekan sekitar 31%. (Gambar 1.0)

 Tapi sekarang engga semua masyarakat Jawa Barat hanya berprofesi sebagai petani, karena sekarang sekitar 15,7 juta jiwa atau sekitar 18% dari mereka bekerja di bidang pendidikan (Gambar 1.1)


31% dibidang perikanan (Gambar 1.2)

                                 
 (Gambar 1.2) 



17% dibidang industri manufaktur (Gambar 1.3)
22,5% dibidang perdagangan, hotel dan restoran (Gambar 1.4)


 dan 29% di bidang sektor jasa (Gambar 1.5)
 
               
                        
             Nah segitu dulu ya penjelasan mengenai mata pencaharian masyarakat Jawa Barat nya. sampai ketemu di postingan selanjutnyaaaaaa :) 

Letak Geografis Jawa Barat

Hay Guys!!!!

Selamat datang di blog kita nih!

disini kita bakal share apa aja yang termasuk dalam materi pembelanjaran PLH tingkat SMA.

Dan untuk postingan pertama kita akan menjelaskan mengenai JAWA BARAT. Nahhh berikut ini akan dijelaskan mengenai letak geografis dari Jawa Barat.

Jadi, propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5°50' - 7°50' LS dan 104°48' - 104°48 BT. dengan batas batas wilayahnya sebagai berikut:

Sebelah Utara, dengan Laut Jawa dan DKI Jakarta ; 
Sebelah Timur, dengan Provinsi Jawa Tengah ; 
Sebelah Selatan, dengan Samudra Indonesia ; 
Sebelah Barat, dengan Provinsi Banten. 

Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi yang kompleks dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah dan selatan serta dataran rendah di wilayah utara. Memiliki kawasan hutan dengan fungsi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi yang proporsinya mencapai 22,10% dari luas Jawa Barat; curah hujan berkisar antara 2000-4000 mm/th dengan tingkat intensitas hujan tinggi, maka dari itu banyak diantara kota kota di Jawa Barat yang sering diguyur hujan seperti Kota Bogor. Memiliki 40 Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan debit air permukaan 81 milyar m3/tahun dan air tanah 150 juta m3/th. 
Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi kedalam 27 kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar serta terdiri dari 626 kecamatan, 641 kelurahan, dan 5.321 desa. 

Tuh, kebayang dong gimana keadaan geografis dari Jawa Barat sekarang? Kebayang kan? Kebayang dong. Okay, sampai ketemu di postingan selanjutnya :)